Achievement Lama tak bercakap tentang diri....terasa rindu pula untuk menulis...
On my children side that something I love to pen down.
Shira has been released from her sport camp 2 weeks ago. Achieving one gold medal for 4x100 and bronze for 4x200 representing for WP in MSSM held from 9 -12th May. In conjunction with her birthday that was the biggest prize for her beside being 3 years in a row holding best athletes title in S.R.J.KC. Lai Meng.
And the biggest even will be end of this month for her third time Khatam Quran. There will be a small ceromony held to celebrate the event. She and her older sister will be having the same occassion on 2nd June and hopefully the twins will follow by end of this year. God willing.
My father in law passed away last Saturday at 5.45pm pm leaving 7 childrens, 26 grand childrens and 6 great grand childrens. His extensive big families really brings the joy in his life and throughout his journey on board. He was left alone by dear wife 10 years ago keeping himself surviving and having the fond memories of her in his chest and mind.
The last I saw him was about a month ago before I left to Bandung. I was lucky to have met him and still remember who am I when I last visited him. Semuga rohnya dirahmati dan ditempatkan disisi mereka yang beriman dan taqwa. Amin.
On the otherside this morning upon entering his car, his eyes lingered from top to toe, touching my skirt, gazing and looking again and again. Complimenting the attire I'm wearing today. That was not just that. The strange acting was from yesterday when I asked him many time what is it in his mind. Running away from questions was his specialities and jumping to next topics one to another. Out of sudden while driving he hugged me and that was really a surprise. And there after he sealed his mouth not talking anymore till I tickled him with killer questions. Today I think that I can summed up some of the stories into line after his court case. That will jeorpadise his time, his planning and next vision. The only thing he says before putting down the phone just now "please pray for me". God hears you and everyone.
So have faith....
Friday, May 25, 2007
Wednesday, May 23, 2007
Eternity
Priority is always yourself. Dont put anyone first except HIM the one who thinks of you all the time. Waiting for you to praise HIM, seek solace in HIM, find peace in HIM.
Never explain, who ever can understand you will take you as it is
"Dont deny your own needs and wants.
The only one who able to love and understand what you want is ONLY YOU"
"You choose to decide the best for you, be it yesterday, now or tomorrow.
Best choice leading the wiser you"
"We often make wrong judgement over people we love.
Let them love you more than you love them"
"Emotions leads to failure"
"Time wait for no one, enjoy life as it is, be thankful because what ever you've tasted makes you eager to have more"
Never explain, who ever can understand you will take you as it is
"Dont deny your own needs and wants.
The only one who able to love and understand what you want is ONLY YOU"
"You choose to decide the best for you, be it yesterday, now or tomorrow.
Best choice leading the wiser you"
"We often make wrong judgement over people we love.
Let them love you more than you love them"
"Emotions leads to failure"
"Time wait for no one, enjoy life as it is, be thankful because what ever you've tasted makes you eager to have more"
Friday, May 18, 2007
Ibu
ketika ibu saya berkunjung, ibu mengajak saya
untuk shopping bersamanya kerana dia
menginginkan sepasang kurung yg baru. Saya
sebenarnya tidak suka pergi membeli belah
bersama dengan orang lain, dan saya bukanlah
orang yang sabar, tetapi walaupun demikian
kami pergi juga ke pusat membeli belah tersebut.
Kami mengunjungi setiap butik yang
menyediakan pakaian wanita, dan ibu saya
mencuba sehelai demi sehelai pakaian dan
mengembalikan semuanya. Seiring hari yang
berlalu, saya mulai penat dan kelihatan jelas
riak2 kecewa di wajah ibu.
Akhirnya pada butik terakhir yang kami
kunjungi,
ibu saya mencuba satu baju kurung yang
cantik .
Dan kerana ketidaksabaran saya, maka untuk
kali ini saya ikut masuk dan berdiri bersama ibu
saya dalam fitting room, saya melihat bagaimana ibu
mencuba pakaian tersebut, dan dengan susah
mencuba untuk mengenakannya. Ternyata
tangan-tangannya sudah mulai dilumpuhkan oleh
penyakit radang sendi dan sebab itu dia tidak dapat
melakukannya, seketika ketidaksabaran saya
digantikan oleh suatu rasa kasihan yang dalam
kepadanya. Saya berbalik pergi dan cuba
menyembunyikan air mata yang keluar tanpa
saya sedari. Setelah saya mendapatkan ketenangan
lagi, saya kembali masuk ke fitting room untuk
membantu ibu mengenakan pakaiannya.
Pakaian ini begitu indah, dan ibu membelinya.
Shopping kami telah berakhir, tetapi kejadian
tersebut terukir dan tidak dapat dilupakan dari
ingatan . Sepanjang sisa hari itu, fikiran saya
tetap saja kembali pada saat berada di dalam
fitting room tersebut dan terbayang tangan ibu
saya yang sedang berusaha mengenakan
pakaiannya. Kedua tangan yang penuh dengan
kasih, yang pernah menyuapi, memandikan
saya, memakaikan baju, membelai dan memeluk
saya, dan terlebih dari semuanya, berdoa untuk saya,
sekarang tangan itu telah menyentuh hati saya
dengan cara yang paling berbekas dalam hati
saya. Kemudian pada malam harinya saya
pergi ke kamar ibu saya mengambil tangannya,
lantas menciumnya ... dan yang membuatnya terkejut,
saya memberitahunya bahwa bagi saya kedua
tangan tersebut adalah tangan yang paling
indah di dunia ini. Saya sangat bersyukur bahwa
Tuhan telah membuat saya dapat melihat dengan
sejelasnya, betapa bernilai dan berrharganya
kasih sayang yang penuh pengorbanan dari
seorang ibu.
Saya hanya dapat berdoa bahwa suatu hari
kelak tangan saya dan hati saya akan memiliki
keindahannya tersendiri. Dunia ini memiliki
banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang
begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat
menandingi keindahan tangan Ibu...
untuk shopping bersamanya kerana dia
menginginkan sepasang kurung yg baru. Saya
sebenarnya tidak suka pergi membeli belah
bersama dengan orang lain, dan saya bukanlah
orang yang sabar, tetapi walaupun demikian
kami pergi juga ke pusat membeli belah tersebut.
Kami mengunjungi setiap butik yang
menyediakan pakaian wanita, dan ibu saya
mencuba sehelai demi sehelai pakaian dan
mengembalikan semuanya. Seiring hari yang
berlalu, saya mulai penat dan kelihatan jelas
riak2 kecewa di wajah ibu.
Akhirnya pada butik terakhir yang kami
kunjungi,
ibu saya mencuba satu baju kurung yang
cantik .
Dan kerana ketidaksabaran saya, maka untuk
kali ini saya ikut masuk dan berdiri bersama ibu
saya dalam fitting room, saya melihat bagaimana ibu
mencuba pakaian tersebut, dan dengan susah
mencuba untuk mengenakannya. Ternyata
tangan-tangannya sudah mulai dilumpuhkan oleh
penyakit radang sendi dan sebab itu dia tidak dapat
melakukannya, seketika ketidaksabaran saya
digantikan oleh suatu rasa kasihan yang dalam
kepadanya. Saya berbalik pergi dan cuba
menyembunyikan air mata yang keluar tanpa
saya sedari. Setelah saya mendapatkan ketenangan
lagi, saya kembali masuk ke fitting room untuk
membantu ibu mengenakan pakaiannya.
Pakaian ini begitu indah, dan ibu membelinya.
Shopping kami telah berakhir, tetapi kejadian
tersebut terukir dan tidak dapat dilupakan dari
ingatan . Sepanjang sisa hari itu, fikiran saya
tetap saja kembali pada saat berada di dalam
fitting room tersebut dan terbayang tangan ibu
saya yang sedang berusaha mengenakan
pakaiannya. Kedua tangan yang penuh dengan
kasih, yang pernah menyuapi, memandikan
saya, memakaikan baju, membelai dan memeluk
saya, dan terlebih dari semuanya, berdoa untuk saya,
sekarang tangan itu telah menyentuh hati saya
dengan cara yang paling berbekas dalam hati
saya. Kemudian pada malam harinya saya
pergi ke kamar ibu saya mengambil tangannya,
lantas menciumnya ... dan yang membuatnya terkejut,
saya memberitahunya bahwa bagi saya kedua
tangan tersebut adalah tangan yang paling
indah di dunia ini. Saya sangat bersyukur bahwa
Tuhan telah membuat saya dapat melihat dengan
sejelasnya, betapa bernilai dan berrharganya
kasih sayang yang penuh pengorbanan dari
seorang ibu.
Saya hanya dapat berdoa bahwa suatu hari
kelak tangan saya dan hati saya akan memiliki
keindahannya tersendiri. Dunia ini memiliki
banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang
begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat
menandingi keindahan tangan Ibu...
Tuesday, May 15, 2007
Akhirnya....
Jawapan itu belum pasti. Hanya waktu yang bakal menentukan. Tetapi gambaran seluruhnya telah ku dapati. Keputusan akhir bukan ditangan ku.
Yang bakal menentukan itu semua adalah dia juga. Aku harus kuat menangani segalanya. Dia yang menggenggam bara itu maka ia akan menjadikannya abu.
Aku hanya perlu menyampaikannya kesana. Masa yang diperlukan, masalah yang menentukan.
Yang bakal menentukan itu semua adalah dia juga. Aku harus kuat menangani segalanya. Dia yang menggenggam bara itu maka ia akan menjadikannya abu.
Aku hanya perlu menyampaikannya kesana. Masa yang diperlukan, masalah yang menentukan.
Subscribe to:
Posts (Atom)